Senin, 11 November 2013

You Are The Hero Of My Eyes

72 komentar
Ini hanyalah coretan kecil catatanku untuk ayahku walau pun aku juga tahu ia tak akan mungkin membacanya  selain itu juga untuk memenuhi tugas TIK ku. Tema tugas kali ini bertemakan 'Pahlawan' yang kemarin pada tanggal 10 November diperingati oleh seluruh warga masyarakat Indonesia. Tapi disini aku menuliskan tentang ayahku. Kenap
a? Mudah saja, karena bagiku ayahku adalah pahlawanku. Pahlawan yang paling berjasa dalam perjalananku merajut cita-citaku.

Ayah, begitulah kupanggil laki-laki beruur 47 tahunan ini setap harinya. Ia selalu ada untukku, mendengar setap keluh kesah ku. Aku selalu berusaha mendapat pujiannya, aku berusaha agar ia bangga padaku karena itu membuatku bahagia.ABD ALIM itu lah nama dari laki-laki yang menjadi ayahku. Saat ini, ayahku tercatat menjadi salah satu PNS yang bekerja di salah satu kecamatan di kabupaten OKU Timur. Ia menjadi sekretaris camat di salah satu kecamatan yang masih berada di ruang lingkup OKU Timur. 19 tahun lamanya ia mengabdikan seluruh tenaga dan pikirannya demi negara. Tak pernah ia sekali pun mengeluh, ia menjalaninya dengan ikhlas. 17 Maret 1966 adalah tanggal yang tertera di akta kelahiran ayahku. Riwayat pendidkannya tak panjang, ia menamatkan sekolah dasarnya di MII Karang Sarii dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Belitang. Berlanjut ke jenjang lebih tinggi yaitu SMA Neger 1 Belitang dan masuk ke Universitas Muhammadiyah Malang. tak berhenti sampai di situ, saat ini ayahku sedang berusaha menamatkan S2 nya di STIE. U murnya memang tak muda lagi tapi ia tak pernah lelah menjaga keluargaku dengan semua kasih sayang dan materinya.

Tanggung jawabnya tak hanya aku dan ibuku tapi juga ke dua orang adikku. Karena ia adalah ayah dari 3 orang putri. Aku tahu ia lelah setap kali pulang bekerja, tapi ia tak lupa menanyakan kabar tentang sekolahku. Apa yang ku butuhkan selalu ia penuhi. Dalam setiap langkahku, ayahku selalu mendukungku, menyemangatiku dan menghibur tiap kegagalanku.

Nasehatnya selalu menjadi penjaga tiap hariku. Tiap langkahnya selalu penuh pertimbangan. Ayahku, telah menyusun masa depan ku. Menyiapkan semua kebutuhanku, bukan hanya untuk saat ini tapi juga di masa depan. Meski terkadang, ayahku menerapkan peraturan yang membuatku tak nyaman. Aku tahu itu karena ia khawatir padakuk, karena ia cemas akan masa depanku.

Ayahku, mungkin tak memiliki banyak pretasi maupun jasa bagi orang lain tapi ia orang paling berjasa dihidupku. Wajahnya tak perlu tercetak dalam buku-buku maupun bersanding dengan pahlawan-pahlawan revolusi tapi wajahnya abadi di hidupku. Ayahku, mungkin tak sehebat ayah yang lain tapi aku bangga padanya. Aku bangga menjadi putrinya, bangga menjadi darah dagingnya. Suatu hari di masa depan aku akan membalas jasanya, ya dimasa depan nanti

Recent Posts

Recent comments

Diberdayakan oleh Blogger.