Sabtu, 11 Januari 2014

Rainbow Of You Part 1

0 komentar


Cinta. 

Kata sederhana dengan seribu bahkan lebih pengertian terkandung di dalamnya. Lalu, bagaimana kah arti cinta yang sesungguhnya itu? Apakah sama artinya dengan kata suka maupun sayang? Bagaimanakah rasa cinta yang sesungguhnya? Semanis gula ataukah sepahit obat cinta itu? Apakah benar dengan kata-kata, cinta dapat mengungkapkan maksud hati yang sesungguhnya? 

            Cinta memang lah sebuah keajaiban nyata yang dirasakan tiap manusia. Terkadang cinta menghadirkan rasa semanis gula tetapi pada saat yang sama cinta juga menghadirkan rasa pahit layaknya obat.  Dan setiap perjalanan cinta akan terukir berbagai kisah yang melibatkan hati dan perasaan dan terkadang meninggalkan logika yang seringkali membawakan kebahagiaan yang amat sangat dengan senyum dan tawa yang mendampingi dan juga kerap kali meninggalkan rasa sakit yang tak tertahan dan air mata yang berjalan disampingnya. 

            Semua orang mempunyai cinta mereka masing-masing. Ada yang bahagia dan ada juga yang terluka. Mereka terus mengukirnya dalam setiap perjalanan mereka bersama waktu. Setiap manusia memang diciptakan memiliki pasangannya masing-masing seperti halnya yang sudah dijanjikan Allah bahwa manusia memiliki jodoh yang sudah Dia atur bahkan sebelum kita sempat melihat dunia. Lalu, apakah ini juga disebut cinta jika mencintai seseorang yang sudah memiliki pasangan? Apakah juga cinta jika menghadirkan lebih banyak air mata daripada tawa? Tahukah? Hal yang paling menyakitkan adalah ketika melihat orang yang dicintai justru mencintai orang lain meskipun ia sadar akan perasaan kita dan malah membuat kita semakin mencintainya.

            Itu lah yang kini tengah dirasakan cewek berdarah blasteran jawa-ngapak ini. Mencintai orang yang sudah memilliki pasangan atau yang biasa disebut sebagai pacar. Mungkin lebih nyaman jika menyebutnya menyayangi karena sesungguhnya gadis ini tidak benar-benar mengerti arti cinta sesungguhnya.  Gadis ini, bernama Vinca yang bernama lengkap Vinca Ardiana. Seorang gadis berumur 16 tahunan yang masih duduk dibangku kelas XI SMA. 
            Aku sayang kamu, kamu tau?

            “Vin, imtaq.Udah masuk tuh pengawasnya” ucap Rina sambil membuka Al-quran kecil berwarna putih sambil membalik-balikkan halamannya mencari ayat yang akan dibaca.

            “Iya” balas Vinca. “tapi...” tambah Vinca dengan setengah berbisik.

            “Pasti dia lagi, aduh Vinca. Udah deh pasti telat kayak biasa”

            “Iya sih. Tau banget sih yang aku pikirin. Kamu keturunan dukun ya?”

            “Kok kamu tau Vin? Hehehe, gimana enggak tau, bahasan tiap hari ya dia terus. Emang benerkan?”

            “Hehehe, iya sih”

            “Sst diem, imtaq imtaq” suara Nia menghentikan obrolan Vinca dan Rina.

            “Iya Bos Nia” balas Vinca sambil tertawa geli.

            Sudah menjadi kebiasaan di sekolah Vinca untuk imtaq 15 menit sebelum pelajaran dengan diawas 2 atau 3 orang pengawas dari rohis.  Imtaq pun berjalan khidmat namun seusai imtaq selesai dan Vinca baru saja memasukkan Al-quran kecilnya di dalam laci tiba-tiba seorang cowok dengan tas dipunggungnya dan jaket yang menggantung di lengannya berjalan menuju pojok kanan kelas. Mata Vinca berjalan mengikuti cowok itu dan sudut bibir Vinca pun mulai terangkat.

            Rio.

            Nama cowok yang sudah menyedot perhatian Vinca lebih dari 6 bulan belakangan ini. Dengan rambut yang terpotong pendek dan terlihat rapi serta kulitnya yang terlihat bersih disertai pakaiannya yang selalu rapi membuat Vinca tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari cowok ini ditambah lagi dengan senyum yang menurut Vinca sangat manis dikarenakan saat tersenyum maka  matanya yang sipit akan terlihat seperti garis yang sedikit melengkung. Ramadhan Rio Rivai itu lah nama lengkapnya. Namun sepertinya Rio tidak menyadari perasaan Vinca yang sesungguhnya atau lebih tepatnya berpura-pura tidak tahu dikarena kan ia sudah mempunyai gadis lain yang menempati hatinya.

            “Heh, udah kali ngeliatin nya” ujar Rina seraya memukul pundak Vinca ringan.

            “Hehehe iya deh, tapi masih pengen liat Rin” balas Vinca sambil cengengesan.

            “ Dasar! Inget Rio udah punya cewek” Rina mengingatkan sahabatnya itu.

            “Iya, aku inget kok” senyum yang tadi menghiasi wajah Vinca hilang dalam sekejap.

            “Sudah, Itu Ibu Reni udah dateng” ujar Rina melihat perubahan eksperi wajah Vinca bermaksud berusaha mengalihkan perhatiannya.

            “Heem”balas Vinca singkat.

            “Udah ya, smile dong Vinca” tambah Rina berusaha mengembalikan senyum sahabatnya itu.

            “Ini udah dari tadi smile kali” balas Vinca seraya menunjukkan senyumnya dengan kedua jari telunjuk menyentuh kedua sisi pipinya.

            Jauh dalam hati Vinca terluka tiap kali mendengar tentang Rio yang sudah mempunyai pacar. Tapi selalu saja lukanya itu mampu ia sembunyikan dan menggantikannya dengan senyuman yang lekat di wajahnya meskipun terkadang hanya senyum palsu semata. Kesedihannya sering kali memuncak dan ia tak bisa menahan air mata yang begitu inginnya keluar dari sudut-sudut matanya.

Recent Posts

Recent comments

Diberdayakan oleh Blogger.